on Jumat, 21 September 2012
Harapan Baru dari Planet Mars
mars1
Pendaratan pesawat angkasa Opportunity, menyusul Spirit ke Mars semakin memperkuat misi NASA untuk mencari kehidupan di planet itu. Apalagi sudah ditemukan hal-hal baru.
Misi Badan Ruang Angkasa AS, NASA untuk meneliti Mars, mulai menunjukkan titik terang yang memberikan harapan baru bagi impian bermukim di planet merah. Ini ditunjukkan dengan adanya keberhasilan pendaratan pesawat penjelajah kedua Opportunity, 25 Januari 2004, pukul 12.05 WIB, mengikuti jejak pesawat pendahulunya Spirit yang mendarat 3 Januari 2004. Opportunity mendarat di kawasan Meridiani Planum yang merupakan daerah datar di permukaan Mars. Harapan baru digantungkan pada Opportunity untuk segera dapat mengirimkan sinyal berkaitan dengan tugasnya untuk mencari tanda-tanda kehidupan dan kemungkinan mencari unsur air di Mars.

Beberapa jam setelah mendarat di Mars, pesawat penjelajah NASA Opportunity langsung mengirimkan gambar pertama dari Mars ke Bumi. Opportunity mengirimkan foto panoramik 360 derajatnya ke bumi yang diterima oleh pengendalinya di Laboratorium Pendorong Jet NASA di Pasadena, dan menghabiskan waktu satu hari (waktu Mars) untuk melakukan kalibrasi dan tes terhadap instrumen ilmiah di lengan robot. NASA untuk kali pertama mulai menerima lusinan foto hitam-putih dan berwarna dari Opportunity sekitar empat jam setelah mendarat. Gambar tersebut menunjukkan pemandangan yang licin dan merah gelap di sejumlah tempat serta ditebari kepingan batu keras di tempat lain. Bekas pendaratan yang ditinggalkan kantong udara pesawat penjelajah itu masih terlihat jelas dari arah depan.

Lokasi pendaratan pesawat Opportunity berada di satu bagian yang terbalik dengan pesawat Spirit di atas planet Mars, yakni di dataran tinggi meredian. Meridian terletak 6.600 mil (10.600 kilometer) dan merupakan setengah bagian planet di mana kembaran Opportunity, Spirit, mendarat. Dataran tinggi meridian (Meridiani Planum) merupakan sebuah kawasan hematite abu-abu. Sedangkan lokasi pendaratan Spirit di tanah rendah yang luas. Proses pendaratan mereka pada dasarnya sama, satu-satunya yang berbeda adalah karena permukaan laut pada lokasi pendaratan Opportunity lebih tinggi dari pada Spirit. Oleh karena itu ketika parasut yang relevan terbuka, jarak ketinggian permukaan Mars lebih tinggi 4.500 meter daripada Spirit. Lokasi pendaratan Spirit menyimpang kurang lebih 24 mil dari pusat perkiraan, namun tetap berada di dalam lingkup yang direncanakan.

Lokasi pendaratan robot penjelajah saudara Spirit di dataran tinggi meridian, terpisah jauh, namun semuanya berada di sekitar garis khatulistiwa Mars, perbedaan derajat ke dua pesawat penjelajah tersebut 180 derajat. Joy Crisp, ilmuwan yang menangani Opportunity menyebutkan, kawasan pendaratan merupakan daerah aman untuk didarati dan merupakan tempat yang sangat potensial untuk diteliti. Kedua penjelajah yang bertenaga surya itu diluncurkan untuk meneliti karakteristik geologis tanah dan bebatuan planet itu selama tiga bulan. Penelitian itu untuk menentukan apakah planet keempat dalam tata surya itu pernah dihuni oleh makhluk hidup, atau bisa dihuni manusia.

Sementara itu, robot penjelajah Spirit dengan aman berhasil mendarat kembali di dataran tinggi meridian dan mengadakan kontak dengan staf pengontrol di bumi. Sebelumnya Spirit mengalami masalah dengan sistem komputernya dan sempat menunda tugas tes ilmiahnya. Spirit mengalami gangguan komunikasi dan tidak menjawab panggilan Bumi pada hari ke-19 di Mars. Spirit mendarat dengan formula memantul, ditutupi oleh kantong udara, seperti bola melenting dan berguling-guling di permukaan Mars.

Rencananya ilmuwan akan menggunakan instrumen yang berada di atas robot penjelajah untuk memastikan apakah endapan gunung berapi yang berbentuk lapisan hematite berasal dari evolusi air bersuhu tinggi, sedimen samudera di masa lalu, atau kondisi lingkungan purbakala yang lain. Sekitar 4 jam setelah Spirit mendarat kembali, ia mulai mengirimkan gambar. Sebagian badan Spirit yang berhasil dipotret pada serangkaian gambar hitam putih dan bahkan terdapat sebagian permukaan batuan yang tersingkap. Permukaan planet Mars di tempat-tempat tertentu sangat datar dan memperlihatkan warna merah gelap, cahaya refleksinya kurang lebih hanya setengah dari robot penjelajah lain yang sebelumnya mendarat di lokasi setempat. Sedangkan lokasi lainnya dipenuhi dengan bebatuan hampar yang lembek. Ketika Spirit mendarat, tanda-tanda pantulan yang ditinggalkan kantong udara sangat jelas terlihat. Dari gambar yang dikirimkan menunjukkan bahwa Spirit mendarat di dekat singkapan batu.

Singkapan batu ini membuat ahli geologi yang ikut serta dalam misi pengamatan Mars kali ini dipenuhi dengan harapan. Singkapan batu tersebut merupakan target pertama dari robot penjelajah Spirit. Seperti yang diungkapkan oleh ilmuwan yang bertugas mengamati planet Mars, Steven Squyres, menyatakan bahwa hal ini adalah singkapan batuan pertama yang ditemukan di planet Mars selama ini, dan Spirit telah mendarat di sebuah bentuk permukaan bumi asing yang unik. Singkapan batuan tersebut merupakan batuan yang tak ternilai dalam ilmu dan teknologi, karena tidak seperti batuan yang berkemungkinan berasal dari tempat lainnya. Batu-batu tersebut memiliki sumber sejarahnya dengan asal mula tempat batu tersebut. Sebuah temuan penting yang menjadi awal yang cerah bagi penelitian planet Mars lebih lanjut.
mars2
Ngarai Besar di Planet Mars

Meskipun orang-orang tidak lagi menaruh harapan terhadap pesawat pendarat planet Mars "Beagle-2" milik Badan Angkasa Eropa (ESA), namun kapal induknya misi instrumen orbit "kereta ekspres Mars" tetap dapat berfungsi, bahkan mampu mengirim gambar planet Mars yang pertama: yakni ngarai besar planet tersebut. Menurut laporan, ini adalah ngarai terbesar dalam sistem tata surya, panjangnya mencapai 4.000 km, setara dengan luas seluruh Eropa. Kedalamannya mencapai 10 km, ini adalah 6 kali lipat dari ngarai Alexander Amerika Serikat yang merupakan ngarai terbesar di bumi ini.

Gambar di samping adalah sebagian gambar ngarai planet Mars yang dipotret instrumen orbit "kereta ekspres Mars" pada tanggal 14 Januari 2004 dari jarak 275 km di luar angkasa planet Mars (panjang 1.700 km, lebar 65 km) dan gaya pisah adalah 12 meter.

Data-data yang berhasil dikumpulkan pesawat antariksa Eropa menunjukkan, bahwa diatas planet Mars banyak terdapat sumber mata air, meskipun saat ini kita hanya mengetahui, bahwasannya air-air ini telah beku menjadi es dan bukan dalam keadaan cair, dan disaat bersamaan masih berada di daerah kutub, bukan berada dikawasan garis lintang yang lebih hangat, namun, ilmuwan tetap merasa gembira akan keadaan demikian.

Air adalah salah satu dari 3 besar unsure pokok yang membentuk kehidupan, atau lebih tepatnya, adalah salah satu unsure pokok pembentuk kehidupan yang kita pahami. Selain bumi dalam sistim tatasurya kita, planet Mars adalah satu-satunya yang kemungkinan memiliki ke tiga unsur pokok itu sekaligus. Dengan demikian, jika bisa menemukan makluk hidup yang reniknya bagaikan bakteri, yang meskipun telah menjadi fosil, juga bisa diartikan, bahwasannya manusia sama sekali tidak sendirian, sebab alam semesta yang memiliki milyaran planet pasti dipenuhi dengan banyak kehidupan.

Dua unsur pokok lainya dari 3 unsur pokok tersebut diatas masing-masing adalah : sumber energi dan sejumlah kecil unsur kimia yang dapat digunakan sebagai instalasi penggerak kehidupan.

Hingga saat ini, satu-satunya bukti benar yang diberikan oleh pesawat penjelajah planet Mars dan pesawat antariksa NASA Amerika dahulu pada orbit lainnya terletak pada permukaan daerah kutub planet Mars yang mana pada tempat itu terdapat sejumlah besar potongan es.

Dan, ini telah memperkuat suatu harapan, yakni : Dibawah permukaan bumi pada area garis lintang yang lebih rendah, mungkin bisa menemukan sumber air yang lebih banyak, dan ini mungkin cukup untuk menjawab misteri perubahan samudera planet Mars. Pada milyaran tahun silam, permukaan planet Mars jelas-jelas tersebar di samudera, namun, setelah itu lenyap tak berbekas.

Dan mengenai sumber energi, planet Mars bisa mendapat kemudahan cahaya matahari, sedangkan cahaya matahari adalah memudahkan fotosintesis dan selanjutnya secara tidak langsung mendorong timbulnya asal-usul makluk hidup di bumi.

Di dalam unsur pokok kimiawi yang membentuk kebidupan, karbon, hydrogen, oksigen dan nitrogen semuanya merupakan unsur pokok yang penting, sebab energinya bersatu dengan ribuan bentuk yang berbeda, untuk membentuk berbagai macam persenyawaan.