on Jumat, 21 September 2012

Curiosity Abadikan Gerhana di Mars

Dari hasil foto tersebut, terlihat Matahari yang tertutup sedikit piringan. Piringan itu adalah bayangan dari Phobos.

mars science laboratory,msl ,curiosity,nasa,marsIlustrasi Mars Science Laboratory (MSL) atau Curiosity. (Thinkstockphoto)
Curiosity, robot milik NASA, berhasil memotret momen langka saat terjadinya gerhana sebagian di Planet Mars pada Kamis (13/9) pekan lalu. Tentunya gerhana ini berbeda dengan yang terjadi di Bumi. Sebab, sama sekali tidak melibatkan planet kediaman kita ini.
Gerhana sebagian yang ditangkap Curiosity terdiri dari Mars, bulannya, dan Matahari. Dari hasil foto tersebut, terlihat Matahari yang tertutup sedikit piringan. Piringan itu adalah bayangan dari Phobos, bulan terbesar milik Mars.
Phobos termasuk bulan dengan ukuran kecil --hanya 27 kilometer di titik terlebarnya. Dia mengorbit di ketinggian 6.000 kilometer di atas permukaan Mars.
Mars punya satu bulan lagi, Deimos, yang mengorbit empat kali lebih jauh. Phobos dan Deimos diyakini bukanlah bulan alami milik Mars. Melainkan asteroid yang tertarik oleh gravitasi planet dengan warna merah itu.
Curiosity, bagian dari misi Mars Science Laboratory (MSL), merupakan robot tercanggih yang pernah diciptakan untuk mempelajari Mars dan kehidupan di dalamnya. Termasuk geologi, iklim, dan mencari kemungkinan keberadaan air.
Selain itu, robot yang diluncurkan pada November 2011 ini diharapkan bisa menangkap momen transit planet-planet dan gerhana seperti pada 13 September lalu. Masyarakat di Bumi pernah melihat momen transit ini ketika Venus "mengunjungi" Matahari pada 6 Juni 2012 lalu.
"Saya rasa sekitar bulan depan, ada tiga kesempatan lagi melihat transit-transit itu," kata Jennifer Trosper dari Jet Propulsion Laboratory NASA Pasadena, California, Amerika Serikat.
Melihat transit planet lain di luar Bumi merupakan kesempatan langka. Fenomena ini juga bakal jadi ajang observasi unik mempelajari planet lain di tata surya kita.