on Sabtu, 29 September 2012
Kalender Suku Maya

Dalam kalender bangsa Maya, diramalkan bahwa pada periode 1992-2012 bumi akan dimurnikan, selanjutnya peradaban manusia sekarang ini akan berakhir dan mulai memasuki peradaban baru. Orang Maya percaya bahwa semua benda angkasa pada galaksi setelah selesai mengalami reaksi dari sinar galaksi dalam siklus besar ini, akan terjadi perubahan secara total, orang Maya menyebutnya, penyelarasan galaksi (Galatic Synchronization). 
Siklus besar ini dibagi menjadi 13 tahap, setiap tahap evolusi pun mempunyai catatan yang sangat mendetail. Arguelles dalam bukunya itu menggunakan banyak sekali diagram-diagram untuk menceritakan kondisi evolusi pada setiap tahap. Kemudian setiap tahap itu dibagi lagi menjadi 20 masa evolusi. Setiap masa itu akan memakan waktu 20 tahun lamanya. Dari masa 20 tahun antara tahun 1992-2012 itu, bumi kita telah memasuki tahap terakhir dari fase Siklus Besar, bangsa Maya menganggap ini adalah periode penting sebelum masa pra-Galatic Synchronization, mereka menamakannya: The Earth Generetion Priod (Periode Regenerasi Bumi). Selama periode ini bumi akan mencapai pemurnian total. Setelah itu, bumi kita akan meninggalkan jangkauan sinar galaksi dan memasuki tahap baru: penyelarasan galaksi. Pada 31 Desember 2012 akan menjadi hari berakhirnya peradaban umat manusia kali ini, dalam perhitungan kalender Maya. 
Sesudah itu, umat manusia akan memasuki peradaban baru total yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan peradaban sekarang. Pada hari itu, tepatnya musim dingin tiba, matahari akan bergabung lagi dengan titik silang yang terbentuk akibat ekliptika (jalan matahari) dengan ekuator secara total. Saat itulah, matahari tepat berada di tengah-tengah sela sistem galaksi, atau dengan kata lain galaksi terletak di atas bumi, bagaikan membuka sebuah “Pintu Langit” saja bagi umat manusia. 
Dalam perhitungannya, bangsa Maya tidak menyinggung tentang apa penyebab peradaban kali ini berakhir. Ada sedikit yang kelihatannya jelas, bahwa berakhirnya ‘hari itu’ sama sekali bukan berarti malapetaka apa yang datang menghampiri, melainkan mengisyaratkan kepada seluruh umat manusia akan adanya transisi dalam kesadaran dan spiritual kosmis, selanjutnya masuk ke peradaban baru. 
Tahun 755 Masehi, seorang rahib Maya pernah meramal, setelah tahun 1991 kemudian, akan ada dua peristiwa penting terjadi pada manusia yaitu kebangkitan kesadaran, dan pemurnian bumi serta regenerasinya. 
Mulai 1992, bumi memasuki apa yang oleh bangsa Maya disebut ‘Periode Regenerasi Bumi”. Pada periode ini, Bumi dimurnikan, termasuk juga hati manusia, (ini hampir mirip ramalan orang Indian Amerika-Utara terhadap orang sekarang ini), subtansi yang tidak baik akan disingkirkan, dan substansi yang baik dan benar akan dipertahankan, akhirnya selaras dengan galaksi (alam semesta), ini adalah singkapan misteri dari gerakan sistem galaksi kita yang diperlihatkan oleh bangsa Maya.
Para ilmuwan di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA merilis video baru untuk mengatasi klaim palsu ‘kiamat Maya’. Ramalan ini menyatakan kiamat terjadi 21 Desember mendatang. Dalam video yang diunggah online itu, kepala Kantor Program Obyek Dekat-Bumi Don Yeomans di NASA/JPL menjelaskan adanya banyak skenario kiamat yang paling sering dikutip.

“Kalender suku Maya tak berakhir pada 21 Desember 2012. Itu hanya akhir siklus dan awal baru kalender mereka,” papar Yeoman, mengenai adanya keyakinan kiamat sesuai peradaban Maya kuno yang tiba-tiba berakhir pada Desember 2012. Ini sama persis dengan 31 Desember yang digunakan pada kalender masehi di mana tahun baru dimulai pada 1 Januari, lanjutnya.

Badai Matahari
Yeomans juga berusaha meredakan kekhawatiran mengenai penyebab potensial dari kiamat Maya, termasuk Nibiru. Planet imajiner ini membuat beberapa orang berpikir, planet ini akan berayun dari luar tata surya dan tepat pada waktunya menabrakkan diri pada bumi pada Desember mendatang.

“Planet yang sangat besar ini seharusnya menghantam Bumi, namun jika ini benar, kita sudah bisa melihatnya sejak lama. Jika planet ini tak kasat mata entah bagaimana, kita akan merasakan efek gravitasi planet ini pada planet tetangga. Ribuan astronom yang memindai langit tiap harinya belum melihat ini,” katanya.

Ia juga menambahkan, ada nol persen kemungkinan NASA menutup-nutupi hal ini. “Bisakah Anda membayangkan, ribuan astronom mengamati langit tiap hari dan menjaga rahasia yang sama dari masyarakat selama beberapa tahun?,” katanya.

Untuk jilatan api matahari, Yeomans membenarkan. Menurutnya, ada dua jilatan api matahari besar meletus beberapa waktu lalu dan mengirim semburan radiasi ke ruang angkasa namun jilatan api ini merupakan bagian dari siklus normal 11 tahun matahari. Radiasi dari jilatan api matahari ini bisa merusak satelit yang mengorbit namun magnetosfer bumi melindungi penduduknya dari ledakan ini dan jilatan api matahari ini tak menimbulkan masalah pada kesehatan.

Kesejajaran Planet
Kemudian untuk kesejajaran planet, beberapa peramal kiamat yakin planet lain dan matahari akan sejajar dengan Bumi pada 23 sd 25 Desember dan menyebabkan efek pasang surut yang menghancurkan. “Pertama, tak ada kesejajaran planet pada Desember 2012, dan bahkan jika ada, tak ada efek pasang surut di Bumi.

Hanya dua badan di tata surya yang bisa mempengaruhi pasang surut Bumi, yakni bulan dan matahari. Planet-planet lain memang memiliki efek namun bisa diabaikan di Bumi,” tambah Yeomans. Mengatasi klaim sumbu bumi bergeser pada 21 Desember 2012, ia berkata, “Sumbu rotasi tak bisa bergeser karena orbit bulan yang mengelilingi bumi menstabilkannya dan tak mengizinkannya bergeser.”

Ia menegaskan, medan magnet memang bergeser tiap setengah juta tahun atau lebih, namun tak ada bukti hal ini akan terjadi Desember ini, dan bahkan jika memang akan terjadi, butuh proses ribuan tahun. “Jika benar terjadi pergeseran, hal ini tak akan menyebabkan masalah di Bumi selain kenyataan untuk mengkalibrasi ulang kompas,” jelasnya. Astronom Carl Sagan menambahkan, “Klaim tak lazim butuh bukti yang tak lazim pula. Sejak awal waktu, ada ratusan ribu prediksi kiamat Bumi, dan itu masih terjadi hingga kini.”

PANDANGAN ISLAM TENTANG KIAMAT

Hari Kiamat Tidak Ada Satu Makhluk pun yang Mengetahuinya

Hari kiamat termasuk dari alam ghaib. Tidak ada satu makhluk pun yang Allah subhanahu wa ta’ala beritakan kepadanya kapan terjadinya. Allah subhanahu wa ta’ala hanya memerintahkan kepada para rasul-Nya untuk menyampaikan peringatan kepada manusia akan datangnya hari kiamat. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman (artinya):

“Mereka bertanya kepadamu tentang (kapan datangnya) hari kiamat. Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang kapan datangnya hari kiamat itu hanyalah disisi Allah. Dan tahukah (wahai Muhammad) boleh jadi hari kiamat itu sudah dekat waktunya.” (Al Ahzab: 63)

Kiamat itu pasti akan terjadi, bahkan termasuk dari rukun-rukun iman yang enam yang wajib diimani oleh setiap muslim.

Al Imam Al Bukhari dan Al Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits yang dikenal dengan hadits Jibril. Suatu riwayat yang cukup panjang, memuat pertanyaan-pertanyaan Jibril kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam , di antaranya, pertanyaan tentang rukun Iman. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وِمَلائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ

“(Rukun) Iman adalah beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, (beriman kepada) hari akhir (kiamat), dan beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga ditanya, kapan datangnya hari kiamat? Beliau menjawab:

مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ

“Tidaklah yang ditanya lebih mengetahui daripada yang bertanya.”

Artinya kedua-duanya sama-sama tidak mengetahui kapan hari kiamat itu akan terjadi.

فِي خَمْسٍ لاَ يَعْلَمُهُنَّ إِلاَّ هُوَ ثُمَّ تَلاَ النَّبِيُّ صلى الله عليه و سلم :

Dalam riwayat yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “…Lima perkara tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah”, Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat (artinya):

“Sesungguhnya hanya di sisi Allah tentang pengetahuan terjadinya kiamat, Dia-lah yang menurunkan hujan, mengetahui apa yang ada dalam rahim, tidak ada satu jiwa pun mengetahui apa yang dikerjakan esok harinya, dan tidak ada yang mengetahui di bumi mana dia akan mati, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Luqman: 34)

Al Imam Al Qurthubi rahimahullah berkata: “Berdasarkan hadits ini, tidak ada celah sedikit pun bagi seseorang untuk mengetahui (dengan pasti) salah satu dari lima perkara (ghaib) tersebut (sebagaimana dalam surat Luqman).

Al Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Ilmu tentang kapan datangnya hari kiamat tidak ada yang mengetahuinya, sekalipun nabi yang diutus dan malaikat yang paling dekat dengan Allah subhanahu wa ta’ala. (Kemudian beliau menyebutkan ayat Al A’raf: 187):

لا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلا هُوَ

“Tidak ada yang mampu menjelaskan waktu datangnya (hari kiamat) kecuali Dia (semata).”

Oleh karena itu, datangnya hari kiamat dan penentuan waktunya merupakan ketetapan dari Allah subhanahu wa ta’ala, tidak ada satu makhluk pun yang mengetahuinya kecuali Allah subhanahu wa ta’ala.

Allah subhanahu wa ta’ala Hanya Memberitakan Tanda-tanda Hari Kiamat

Kita wajib mengimani adanya tanda-tanda hari kiamat sebelum hari kiamat tiba.

Di antara tanda-tanda kiamat kubro (besar) adalah sebagaimana yang telah dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :

“Tidak akan terjadi hari kiamat hingga terjadi sebelumnya sepuluh tanda; terbitnya matahari dari sebelah barat, keluarnya binatang (yang bisa berbicara), keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, keluarnya Dajjal, turunnya ‘Isa bin Maryam, munculnya dukhan (asap yang meliputi manusia), terjadinya tiga longsor besar (dibenamkannya penduduk bumi) di timur, barat, dan jazirah Arab, dan yang berikutnya adalah keluarnya api dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat berkumpulnya mereka.” (Lihat HR. Muslim no. 2901, dan Abu Dawud no. 4311)

Hadits ini sekaligus sebagai contoh perkara ghaib yang diberitakan (diwahyukan) kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam . Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum terjadinya tanda-tanda kiamat tersebut.

Di antara aqidah yang harus diyakini oleh umat Islam adalah meyakini akan turunnya Nabi ‘Isa ‘alaihis salam ke dunia untuk menegakkan syari’at agama Islam. Beliau akan tinggal di bumi selama 40 tahun. (HR. Abu Dawud dan Ahmad, dishahihkan Asy Syaikh Al Albani rahimahullah, Ash Shahihah no. 2182)

Oleh sebab itu, jelaslah bagi kita bahwa tidaklah kiamat itu terjadi kecuali setelah muncul (terjadi) tanda-tandanya yang besar tersebut. Sehingga ramalan yang disandarkan kepada Bangsa Maya bahwa kiamat akan terjadi pada 21 Desember 2012 merupakan kedustaan dalam pandangan islam. Mengingat, ilmunya hanya di sisi Allah subhanahu wa ta’ala, bahkan sekian banyak dari tanda- tandanya kiamat yang besar tersebut belum terjadi, seperti turunnya Nabi ‘Isa ‘alaihis salam dan akan tinggal di bumi selama 40 tahun.

Demikian pula, diangkatnya Imam Mahdi sebagai pemimpin tunggal kaum muslimin yang akan berkuasa selama 7 atau 8 tahun, dan Nabi ‘Isa ‘alaihis salam turun pada masa kepemimpinan beliau (sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Hakim dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Ash-Shahihah no. 711).

Hari Kiamat Hanya Akan Dirasakan oleh Sejelek-jelek Manusia

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ إِلاَّ عَلَى شِرَارِ الْخَلْقِ هُمْ شَرٌّ مِنْ أَهْلِ الْجَاهِلية

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:”Tidak akan tegak hari kiamat melainkan pada sejelek-jelek makhluk dan mereka lebih jelek daripada kaum jahiliyah.” (HR. Muslim no. 1924)

Maka dari itu, di antara aqidah umat Islam pula hari kiamat tidak akan dialami oleh kaum muslimin. Ketika sudah dekat terjadinya hari kiamat, Allah subhanahu wa ta’ala mengirimkan angin untuk mematikan seluruh manusia yang masih ada dalam hatinya keimanan. (sebagaimana dalam riwayat Muslim no. 1924)

Nasehat

Para pembaca rahimakumullah, dari pembahasan di atas tadi kita dapat mengetahui bahwa kiamat pasti terjadi, dan tidak ada yang mengetahui tentang waktu terjadinya kecuali Allah subhanahu wa ta’ala. Oleh karena itu, semua ramalan tentang waktu terjadinya kiamat tersebut adalah batil dan dusta dalam pandangan islam yang suci ini. Namun demikian, kita semua harus berbekal dengan amalan yang diridhoi Allah subhanahu wa ta’ala. Guna mempersiapkan diri untuk menghadapinya, hari di saat semua amalan dihisab dan diberi balasan.

Akan tetapi persiapan kita bukan karena percaya atau setengah percaya terhadap ramalan tersebut diatas. Akan tetapi persiapan kita karena kita tidak tahu kapan ajal menjemput kita yang kemudian setelah itu kita tidak bisa beramal lagi. Sehingga kita tidak boleh sedikitpun percaya terhadap ramalan tersebut diatas atau menganggap baik karena menyebabkan orang ingat kepada Allah dan beramal. Wallahu a’lam.

Dari shahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menceritakan adanya seorang Arab dusun yang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam , kapan terjadinya hari kiamat, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

مَا أَعْدَدْتَ لَهَا

“Apa yang kamu persiapkan untuk menghadapinya?”

Orang tersebut menjawab: “Kecintaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasul-Nya.” kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَنْتَ مَعَ مَن أَحْبَبْتَ

“Kamu akan bersama orang yang kamu cintai.” (HR. Al Bukhari dan Muslim no. 2639)

Wallähu ta’älä a’lam bish showäb.