on Senin, 30 Juli 2012
Tanpa panjang lebar lagi memperinci siapa Cheng Hoo itu sebenarnya, bagaimana sejarah perjalanannya dan hubungannya dengan Indonesia. Nah, di Indonesia ini setidaknya ada  tiga masjid yang menggunakan nama tokoh yang pernah masuk 14 daftar urutan orang terpenting dalam milenium terakhir menurut majalah Life ini.

1.Masjid Cheng Hoo di Jakabaring Palembang
Sebenarnya masjid ini bernama Masjid Al Islam Muhammad Cheng Hoo. Memang masjid ini tidak didirikan atau bekas peninggalan Cheng Hoo,  melainkan didirikan atas prakarsa para sespuh, penasehat, pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Sumsel, dan serta tokoh masyarakat Tionghoa di sekitar Palembang.

Pembangunan masjid percampuran unsur Cina, melayu, dan nusantara diawali dengan peletakkan batu pertama 2003. Modal awal pembangunan masjid itu sekitar Rp 150 juta dari hasil kumpul-kumpul dengan kawan-kawan di PITI. Tanah tempat masjid berdiri merupakan hibah dari pemerintah daerah dan baru diresmikan pada 2006.
Masjid Cheng Hoo Palembang, sumber: www.bujangmasjid.blogspot.com
Masjid berlantai dua ini dapat menampung kurang lebih 600 jemaah. lantai pertama digunakan untuk jemaah laki-laki, sedangkan lantai kedua untuk jemaan wanita. Menara di kedua sisi masjid meniru klenteng-klenteng di Cina dengan cat merah dan hijau giok.

 2. Masjid Cheng Hoo Surabaya
Masjid Cheng Hoo ini berlokasi di Jalan Gading, Ketabang, Genteng, Surabaya atau 1.000 m utara Gedung Balaikota Surabaya. Sama seperti pembagunan masjid Cheng Hoo di Palembang, masjid pun ini didirikan atas prakarsa para sesepuh, penasehat, pengurus PITI, dan pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Ho Indonesia Jawa Timur serta tokoh masyarakat Tionghoa di Surabaya. 

        Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya ini mampu menampung sekitar 200 jamaah. Bangunannya berdiri di atas tanah seluas 21 x 11 meter persegi dengan luas bangunan utama 11 x 9 meter persegi. Maknanya, angka 11 untuk ukuran Ka'bah saat baru dibangun, angka sembilan melambangkan Wali Songo dan angka 8 melambangkan Pat Kwa (keberuntungan/kejayaan dalam bahasa Tionghoa). Masjid Muhammad Cheng Ho juga memiliki delapan sisi di bagian atas bangunan utama. Ketiga ukuran atau angka itu ada maksudnya. 

MAsjid Cheng Hoo Surabaya, sumber: www.surabayakota.com
Masjid yang menyerupai klenteng ini di dominasi warna merah, hijau, dan kuning. Ornamennya kental nuansa Tiongkok lama. Pintu masuknya menyerupai bentuk pagoda, terdapat juga relief naga dan patung singa dari lilin dengan lafaz Allah dalam huruf Arab di puncak pagoda. Di sisi kiri bangunan terdapat sebuah beduk sebagai pelengkap bangunan masjid.





3. Masjid Cheng Hoo Pandaan, Pasuruan
Berbeda dengan Masjid Cheng Ho Surabaya dan Palembang yang didirikan atas prakarsa para sesepuh, penasehat, pengurus PITI (Pembina Iman Tauhid Islam d/h Persatuan Islam Tionghoa Indonesia) serta tokoh masyarakat Tionghoa, maka masjid Cheng Ho Pandaan ini dibangun dengan biaya dari Pemerintah Kabupaten Pasuruan.

Masjid Cheng Ho Panda’an terletak di pinggir jalan raya Malang-Surabaya-Trawas-Tretes, Propinsi Jawa Timur. Lokasinya yang terletak di daerah yang memiliki pemandangan alam memukau menjadikan Masjid ini tempat istirahat sejenak yang menyenangkan bagi mereka yang melalui ruas jalan tersebut

Masjid Cheng Hoo Pasuruan, sumber:www.bujangmasjid.blogspot.com
Masjid Cheng Ho Pandaan gaya arsitekturnya mengadopsi Masjid Cheng Hoo Surabaya yang telah lebih dulu menjadi ikon pariwisata. Lantai dasar Masjid Cheng Hoo Pandaan digunakan untuk ruang pertemuan yang disewakan, namun bagi jamaah yang ingin tidur sejenak dipersilahkan di ruang tersebut. 

Lantai dua khusus sholat dan tidak boleh digunakan untuk tiduran. Ukuran keseluruhan masjid dua lantai ini adalah 50 x 50m. (berbagai sumber)