on Sabtu, 26 Maret 2011
Di era serba modern seperti ini ternyata membawa dampak yang cukup besar dalam urusan seksual antara pria dan wanita. Jika beberapa dekade silam perselingkuhan yang dilakukan wanita sepertinya jarang ditemui, kini mulai tumbuh subur bak jamur di musim hujan.

Pada dasarnya faktor penyebab yang mendorong pria selingkuhdengan wanita idaman lain, sama saja dengan faktor yang mendorong wanita melakukan hal seperti itu dengan pria selain pasangan sahnya (selingkuh juga)
Ada beberapa faktor penyebab terjadinya perselingkuhan:

1. Tidak mendapat kepuasan seksual dari pasangannya.
2. Tidak mendapat apa yang diinginkan yang berkaitan dengan aktivitas seksual. 3. Pasangan tidak di tempat atau kesepian.
4. Jemu dengan pasangan.
5. Ingin mencoba dengan orang lain.

Jadi, kalau di pihak pria dapat terjadi hubungan seksual dengan wanita lain, di pihak wanita pun dapat terjadi hubungan seksual dengan pria lain. Dulu memang pria saja yang dianggap mau dan dapat melakukan perselingkuhan dengan wanita lain, sedangkan wanita dianggap tidak mau.

Anggapan masa lalu itu tampaknya lebih dipengaruhi oleh anggapan salah yang menempatkan wanita hanya sebagai makhluk aseksual dan sebagai objek seksual pria. Selain itu, memang ada restriksi atau pembatasan bagi wanita, khususnya yang berkaitan dengan kemungkinan terjadi kehamilan. Namun, dengan beredarnya kontrasepsi, salah satu restriksi itu tidak ada lagi.

Agar orang ketiga tidak hadir di tengah-tengah rajutan asmara Anda berdia, hindarilah faktor-faktor penyebab di atas. Bersamaan itu, kehidupan seksual harus dibina agar berlangsung harmonis.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah si dia pindah ke lain hati:
1. Komunikasi dengan pasangan harus baik, termasuk komunikasi seksual.
2. Pengetahuan seksual harus cukup dan benar.
3. Fungsi seksual kedua pihak harus normal.
4. Jika Anda harus keluar kota untuk sementara waktu, cobalah untuk mengatur agar perpisahan tidak terlalu lama, selain itu melakukan banyak kegiatan fisik dan mental, atau melakukan masturbasi sebagai substitusi hubungan seksual.