on Jumat, 18 November 2011

Nama Affandi sudah sangat terkenal di Indonesia, Dia adalah salah satu pelukis besar yang sudah membuahkan banyak karya lukis dengan nilai seni yang tinggi. Dan Museum ini didirikan untuk mengenang dan mengabadikan karya-karya monumental dari sang Dewa Lukis.


Museum Affandi berlokasi  di Jalan Laksda Adisucipto 167, di tepi barat Sungai Gajahwong dan berhadapan dengan sebagian gedung Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Jogjakarta. Kompleks museum menempati tanah seluas 3.500 meter persegi yang terdiri atas bangunan museum beserta bangunan pelengkap, dan bangunan rumah tempat tinggal pelukis Affandi dan keluarganya. 


Walaupun Bukan seorang Arsitektur, Akan tetapi Affandi mendesain sendiri bangunan tersebut tanpa bantuan arsitek. Awalnya ia menggambar sketsa sampai mendapatkan bentuk yang sesuai dengan keinginannya. 

Setelah sketsa bangunan sudah ready, miniatur bangunan ia buat dari tanah liat. Barulah kemudian para pekerja mengerjakan bangunan berdasarkan dari miniatur yang dibuat olehnya. Ternyata, arsitektur bangunan Museum Affandi pada tahun 1981 pernah di tawarkan untuk mendapatkan Aga Khan Award dari Aga Khan Foundation, Pakistan, tetapi Affandi menolak.
 Suasana di museum memang terasa cukup teduh. Terdiri dari empat bangunan utama, yang kesemuanya terlihat artistik dengan konstruksi menyerupai pelangi.


Arsitektur bangunan Museum Affandi mengambil bentuk daun pisang untuk desain atapnya, karena menurut  Affandi, daun pisang adalah pelindung keluarganya dari penyakit cacar pada saat ia masih susah, dan juga karena daun pisang merupakan simbol perlindungan keluarganya dari panas dan hujan.

Terdapat tiga galeri utama di Museum ini. Masing-masing galeri memiliki ciri khas dan karakteristik yang berbeda-beda yang akan terasa perbedaannya ketika memasuki masing-masing galeri tersebut.

GALERI I
Pada galeri ini dapat  disaksikan hasil karya Affandi yang berupa lukisan dari tahun-tahun awal hingga tahun terakhir semasa hidupnya. Lukisan tersebut terdiri atas sketsa-sketsa di atas kertas, lukisan cat air, pastel, serta cat minyak di atas kanvas.
Hasil karya dua buah patung potret diri yang terbuat dari tanah liat dan semen, serta sebuah reproduksi patung karyanya berupa potret diri bersama putrinya, Kartika, yang aslinya menjadi koleksi Taman Siswa Jakarta.


Selain itu terdapat sepedanya dan sejumlah reproduksi di atas kanvas dan kertas. Galeri I dan Rumah Affandi yang merupakan bangunan asli museum dibangun secara bertahap oleh Affandi dan selesai pembangunannya pada tahun 1962, dan diresmikan sebagai museum pada tahun 1974.



GALERI II
Di sini dipajang sejumlah lukisan para pelukis, baik pemula maupun senior, yang ditampungnya dalam museum. Galeri yang diresmikan tahun 1988 ini terdiri dari dua lantai dengan lukisan yang dapat dilihat dari sudut pandang berbeda. Lantai pertama banyak berisi lukisan-lukisan yang bersifat abstrak, sementara lantai 2 memuat lukisan dengan corak realis namun

Galeri III
Merupakan bangunan berbentuk garis melengkung dengan atap membentuk pelepah daun pisang , di Galeri ada ruang perawatan dan perbaikan lukisan, dan di ruang  bawah tanah di gunakan sebagai tempat menyimpan koleksi lukisan.

Selain itu, terdapat studio lukis “Gajah Wong” yang diambil dari nama sungai yang ada di sebelah  museum tersebut. Dibagian tengah terdapat kafe Loteng, sebuah kafe mini dimana bangunan atas terdapat sebuah perpustakaan.

Dibagian belakang kafe terdapat ruangan kursus untuk melukis bagi anak-anak. Kursus lukis ini merupakan salah satu program yayasan Affandi yang didirikan oleh pihak keluarga sebagai bentuk serta upaya untuk melestarikan setiap karya-karya Affandi dan keberlangsungan museumAffandi.


Dan sebagai Cinderamata, pihak pengelola juga menyediakan souvenir seperti pajangan, kaos, buku serta patung-patung yang bergambarkan sang maestro ataupun salah satu karya Affandi.