Melihat bentuknya saja pikiran ini langsung dibuat terheran-heran, bagaimana mungkin sebuah jembatan itu terbuat dari akar-akar pepohonan yang saling terjalin erat satu sama lainnya.Kepala ini langsung mempertanyakan apakah jembatan itu sengaja diciptakan ataukah memang tercipta begitu saja melalui proses alami?
Jembatan Akar satu-satunya di Indonesia
Mencari-cari berselancar kesana kemari, didapati jawaban dari sebuah cerita masyarakat lokal yang tinggal di sekitaran jembatan. Dikatakan bahwa dulu ada seorang tokoh adat yang bernama Pakih Sokan yang menanam dua pohon beringin di kedua tebing yang saling berhadapan antara Dusun Pulut-Pulut dan Lubuk Silau di Koto Bayang di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) tahun 1916.
Ia pun berniat akan menyelenggarakan ritual siram darah kambing apabila akar-akar kedua pohon beringin itu terkait satu sama lainnya. Nah, entah bagaimana dalam perkembangannya akar kedua pohon beringin itu saling bertaut. Kontan, Pakih Sokan teringat akan janjinya dan langsung menggelar ritual potong kambing serta menyiram pertautan akar itu dengan darah kambing setiap tahunnya.
Jembatan dari akar Painan ini mungkin hanya ada satunya-satunya saja di Indonesia, tak ayal menjadi keunikan tersendiri bagi pesona alam Sumatera Barat. Selain itu, di bawah jembatan akar juga hidup ikan larangan yang tidak boleh dipancing dan diambil yang berada di lubuk posisi di bawah jembatan akar itu.
Keunikan jembatan itu tak hanya berhenti dari bentuk fisiknya saja tetapi juga adanya mitos masyaraka sekitar yang meyakini barangsiapa yang penuh dengan keyakinan mandi di Sungai Batang Bayang dengan posisi tepat di bawah jembatan akan mudah mendapatkan jodoh, nah..... entah benar atau tidak mitosnya ini.
Lokasi Jembatan Akar
Akan tetapi apabila mau ke Kawasan yang telah ditetapkan menjadi obyek wisata ini terletak 65-70 km ke arah selatan kota Padang 15 km dari Painan, ibukota Kabupaten Pessel. Perjalanan bisa diawali melewati Teluk Bayur, pelabuhan legendaris di Sumatera Barat. Dari Simpang Bayang, perjalanan dilanjutkan sekitar 1 km lagi untuk mendapati lokasi jembatan akar.
Umur boleh tua namun jembatan yang berukuran panjang 30 meter dan lebar 1 meter dengan ketinggian dari permukaan batang bayang sekitar 10 meter masih sering dialui oleh warga. Lokasi wisata ini kerap dijadikan sebagai tempat mandi-mandi lantaran airnya segar dan memiliki batu-batuan serta sering dijadikan lokasi arung jeram bagi para pencinta alam. (berbagai sumber)
Jembatan Akar satu-satunya di Indonesia
Mencari-cari berselancar kesana kemari, didapati jawaban dari sebuah cerita masyarakat lokal yang tinggal di sekitaran jembatan. Dikatakan bahwa dulu ada seorang tokoh adat yang bernama Pakih Sokan yang menanam dua pohon beringin di kedua tebing yang saling berhadapan antara Dusun Pulut-Pulut dan Lubuk Silau di Koto Bayang di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) tahun 1916.
sumber foto: www.ysalma.wordpress.com |
Jembatan dari akar Painan ini mungkin hanya ada satunya-satunya saja di Indonesia, tak ayal menjadi keunikan tersendiri bagi pesona alam Sumatera Barat. Selain itu, di bawah jembatan akar juga hidup ikan larangan yang tidak boleh dipancing dan diambil yang berada di lubuk posisi di bawah jembatan akar itu.
Keunikan jembatan itu tak hanya berhenti dari bentuk fisiknya saja tetapi juga adanya mitos masyaraka sekitar yang meyakini barangsiapa yang penuh dengan keyakinan mandi di Sungai Batang Bayang dengan posisi tepat di bawah jembatan akan mudah mendapatkan jodoh, nah..... entah benar atau tidak mitosnya ini.
Lokasi Jembatan Akar
Akan tetapi apabila mau ke Kawasan yang telah ditetapkan menjadi obyek wisata ini terletak 65-70 km ke arah selatan kota Padang 15 km dari Painan, ibukota Kabupaten Pessel. Perjalanan bisa diawali melewati Teluk Bayur, pelabuhan legendaris di Sumatera Barat. Dari Simpang Bayang, perjalanan dilanjutkan sekitar 1 km lagi untuk mendapati lokasi jembatan akar.
Umur boleh tua namun jembatan yang berukuran panjang 30 meter dan lebar 1 meter dengan ketinggian dari permukaan batang bayang sekitar 10 meter masih sering dialui oleh warga. Lokasi wisata ini kerap dijadikan sebagai tempat mandi-mandi lantaran airnya segar dan memiliki batu-batuan serta sering dijadikan lokasi arung jeram bagi para pencinta alam. (berbagai sumber)
0 komentar:
Posting Komentar