on Minggu, 03 Februari 2013

Hampir semua orang pernah minum kopi, tetapi bagaimana jika Anda ingin minum kopi di sebuah kedai kopi legendaris dengan harga yang cukup terjangkau. Di Jakarta ada sebuah kedai kopi tua yang bernama Kedai Kopi Es Tak Kie yang telah berdiri puluhan tahun yang lalu dengan menu andalan es kopi. Harganya pun  hanyaRp 10.000 dan es kopi susunya dibanderol Rp 11.000 per gelas, cukup terjangkau bukan?

Nah, Kedai Kopi Es Tak Ki ini berada di kawasan Petak Sembilan, Glodok, tepatnya di Gg Gloria, RT 02/06, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat. Awalnya didirikan pada tahun 1927 oleh Liong Kwie Tjong dari China Daratan, kedai kopi Tak Kie tadinya hanya sebuah gerobak dorong yang berdiri di sekitar pasar Glodok. Kopi yang dipasok pun berasal dari pasar di sekitar Glodok. Zaman itu, kualitas kopi masih terjaga sehingga kopi Tak Kei diminati para penikmat kopi dari berbagai kalangan.

Pada generasi kedua ketika dipimpin Liong Tjoen, ayah Ayauw, kedai kopi kemudian pindah ke pertokoan di dalam gang Gloria yang masih berdiri sampai saat ini. Lambat laun kedai ini terus berkembang sampai sekarang. Generasi ketiga yaitu Latif Yulus alias Ayauw (62) yang memiliki hobi meracik kopi untuk mendapatkan rasa khas dari kedai kopinya.

Berkat kerja keras leluhurnya, kedai itu terus berkembang dan telah memiliki banyak pelanggan fanatik. Banyaknya pelanggan yang datang, membuat pundi-pundi uang pun berdatangan. Bahkan, pada tahun 1990 kedai itu pun mampu membeli ruko di gang tersebut, dan pindah dari tempat sebelumnya yang semula di depan gang sempit.

Bintang Film Sering Mampir
Seperti menerobos ruang waktu jika Anda berada di kedai kopi ini, karenaA Yau alias Latif Yunus pemilik kedai kopi yang merupakan generasi ketiga dari keluarga Lion Tjoen yang sekarang mengelola kedai kopi bersama adik iparnya, Aping, sengaja mempertahankan nuansa tempo dulu.

Ornamen masa lalu terlihat dengan kursi dan meja yang sudah ada sejak kedai berdiri dan sampai saat ini tetap dipertahankan, pun dengan dindingnya yang dikelilingi foto-foto zaman dahulu. Bicara cara meraciknya sama dengan meracik kopi pada umumnya, yaitu kopi diseduh dengan air panas dicampur gula pasir kemudian diaduk dan diberi bongkahan es batu. Jadi hanya itu resepnya, cukup sederhana namun dengan rasa kopi yang luar biasa.

Ketenaran kedai kopinya membuat tempat itu sering dikunjungi aktor film tahun 1960-an seperti Tan Cheng Bok, kemudian komikus terkenal Kho Wan Gie. Bahkan kedai kopinya juga sering dijadikan tempat syuting film salah satunya film Dewi-Dewi yang dibintangi Wulan Guritno, karena setting tempatnya yang sangat pas dengan suasana tempo dulu. Ketenarannya pun sudah sampai keluar negeri dengan pelanggan tetap ada yang dari Korea, Cina dan Jepang, yang bila berkunjung ke Indonesia.